Review Novel Sehidup Sesurga Fahd Pahdepie

Pics by fahdpahdepie.com
“Sehidup Sesurga” by Fahd Pahdepie (x+210 halaman; 14 x 20 cm)
Penulis / Fahd Pahdepie; Penyunting / Gita Romadhona; Penyelaras Aksara / eNHa; Penata Letak / Wahyu Suwarni; Desainer Cover / Jeffri Fernando; Ilustratur isi / Teguh Pandirian
ISBN : 978-979-780-845-7
Assalamu’alaikum Wr Wb
Kali ini saya akan review sedikit mengenai novel yang judulnya “Sehidup Sesurga” (2016) yang penulisnya “Fahd Pahdepie” . Sebelumnya Kang Fahd juga telah menulis buku yang berjudul “Rumah Tangga” (2015), hanya saja saya belum membacanya tapi malah udah baca yang novel selanjutnya. Yaudah karena alasan demikian jadi reviewnya dimulai dari yang novel terbaru aja dulu nanti klo ada kesempatan lain diusahakan me-review yang novel sebelumnya. Buku ini sangat menarik untuk dibaca orang dewasa dan bahkan yang masih muda karena berisi mengenai kisah-kisah pengalaman hidup. Penulis berharap pasangan lain yang hendak menikah akan dapat sedikit membayangkan beberapa situasi yang akan dihadapi kelak.
Menikahimu Sekali Saja, Mencintaimu Selama-lamanya
Pernikahan…itu lah yang dibahas di dalam buku tersebut, kisah-kisah menarik yang diangkat dari pengalaman-pengalaman yang diangkat dari kejadian yang dialami sepasang kekasih kang Fahd dan teh Rizqa (maaf klo salah nama). Pernikahan adalah hal yang penting secara saya juga udah mulai mikir ke tahap tersebut melihat umur 20an yang sudah kepala dua lebih banget dan akan mendekati kepala tiga. Tiap orang pada masa itu akan memikirkan mengenai jodoh dan kesiapan lahir batin. Hal menariknya adalah dengan membaca buku ini setidaknya akan memberikan pengetahuan awal mengenai hidup berumah tangga dan terdapat motivasi-motivasi serta dikemas dalam nuansa islami.
Keputusan pernikahan yang dilakukan Penulis sangatlah berani, pernikahan yang berlangsung di usia cukup mudah 23 tahun. Penulis juga merupakan lulusan pesantren dan memiliki pengetahuan mengenai agama yang baik. Hal tersebut menjadi kelebihan yang dimiliki oleh buku ini terlihat beberapa kisah yang direlasikan dengan kisah Rasulullah dan Ayat-Ayat Al-Qur’an, dengan demikian argumen-argumen yang diutarakan menjadi lebih bermakna dan kokoh.
Menikahlah Sebelum Mapan
Setelah saya membaca buku ini, banyak hal yang menarik dan memotivasi. Bab yang menceritakan kisah sebelum pernikahan sangat membekas di kepala saya, yah berhubung sedang berada di masa itu. Salah satu yang terus membekas di awal cerita adalah “menikah sebelum mapan”. Terkadang kebanyakan orang berpikir untuk menikah harus sudah mapan. Nah di dalam buku tersebut diceritakan alasan terbaik pernikahan yang dilakukan untuk bersama menuju “mapan”.
Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu untuk menikah, maka hendaknya ia menikah, karena menikah dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah penjagabaginya.
HR Bukhari-Muslim
Menikah bukanlah hal sepele yang selesai begitu saja apalagi sebagai seorang laki-laki tanggung jawab yang begitu besar menantimu. Pernikahan akan membuatmu menanggung kehidupan istri dan anak-anak kelak. Pertimbangan yang matang sangat dibutuhkan dalam hal ini. Melalui buku tersebut Kang Fahd mengutarakan kebimbangan yang dirasakan ketika hendak menikah. Kesiapan yang dibutuhkan untuk pernikahan harus lah dari lahir dan batin. Dengan kebimbangan tersebut kemudian guru dari Kang Fahd menyuruh untuk berpuasa. Berpuasa yang dianjurkan di sini bukanlah sekedar menahan nafsu melainkan menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Berhijrah menjadi seseorang yang lebih baik. Dengan berpuasa persiapan mental akan menjadi lebih kuat dan terjaga.
Tuhan memberi kita perbedaan-perbedaan agar kita dapat menciptakan keseimbangan
Setiap orang memiliki karakter masing-masing yang terbentuk dari sejak lahir hingga tumbuh dewasa. Tidak ada seorangpun yang sempurna untuk itu perlu adanya kemurahan hati. Setiap orang yang mendapatkan pasangan-pasangan yang memiliki sifat berbeda merupakan suatu anugrah. Misalnya seorang pria yang sulit bergaul dengan banyak orang, kemudian sang istri malah pandai bergaul dan mampu mendapatkan banyak teman. Dari perbedaan itu ketika mereka bersama akan ada energi positif yang saling memberikan kekuatan untuk menjalani hidup yang lebih baik. Si pria akan lebih mendapatkan banyak teman ketika senang pergi bersama istrinya dan berkumpul dengan teman-temannya.
Musuh dalam satu selimut
Setiap kehidupan pernikahan pasti memiliki masalah masing-masing yang selalu diperdebatkan oleh kedua pihak dengan pemikiran masing-masing. Walaupun ia seorang istri ataupun suami pasti pernah marah dan terjadi pertengkaran di dalam rumah tangga. Namun yang menjadikan rumah tangga itu awet dan rahmonis adalah dengan sikap yang dimiliki keduanya. Saling meminta maaf dan mengakui kesalahan akan lebih mudah menyelesaikan perdebatan. Masalah yang dihadapi di dalam rumah tangga sebaiknya jangan diceritakan ke orang lain jika memang tidak perlu karena akan membuat nama keluarga menjadi tidak baik. Memang setiap orang itu tidaklah sempurna, namun dengan jadi pribadi yang baik dan disukai maka semua orang disekitarnya akan senang.
Kelebihan Buku “Sehidup Sesurga” :
1. Novel dikemas dengan nuansa islami.
Cerita dan kisah pengalaman-pengalaman yang diceritakan di dalam novel sangat menarik ditambah dengan adanya referensi dari ajaran agama Islam. Penulis tidak menempatkan semua cerita dan pengalamannya saja melainkan memasukkan juga makna dibalik kejadian-kejadian tersebut dengan penjelasan berdasarkan agama Islam. Beberapa kali penulis memasukkan hadist-hadist dan juga ayat-ayat Al-qur’an beserta maknanya. Hal ini membuat saya semakin tertarik untuk membaca dan mengambil pelajaran di balik cerita-cerita tersebut.
2. Berisi cerita, nasihat, motivasi dan kalimat-kalimat yang menyentuh
Penulis tidak hanya memberikan gambaran berdasarkan kehidupannya semasa pernikahan tetapi terdapat beberapa nasihat dan motivasi yang diberikan kepada pembaca. Nasihat yang diutarakan juga tidak sekedar hanya menyampaikan tetapi juga memberikan penjelasan singkat yang memiliki makna yang kuat. Pembaca tidak hanya mengintip bagaimana kehidupan pernikahan dan berumah tangga melainkan juga mendapatkan pelajaran yang bermanfaat, apa saja hal yang harus dijauhi dan apa yang dapat dilakukan.
3. Alur cerita teratur
Penulis menyusun buku dengan membagi ke dalam 8 bab utama yang arah ceritanya akan mengalir dari awal sebelum pernikahan hingga semasa pernikahan. Pada saat membaca di bagian awal dimana pernikahan akan dilaksanakan terjadi konflik siapkah untuk menikah. Di sana diceritakan bagaimana penulis melalui masa-masa itu. Selanjutnya setelah pernikahan ada hal menarik lain yaitu pernikahan tidak selalu sempurna. Pertengkaran bisa jadi tetap ada di dalam suatu keluarga, hanya mengenai bagaimana sikap yang harus dilakukan untuk menjaga hubungan tersebut. Tiap bab berisi cerita-cerita singkat yang menarik untuk dibaca dan menurut saya cerita dibuat romantis sesuai gaya penulis.
Setiap Orang Punya Jalan Indahnya Masing-Masing
Demikian sedikit review yang saya lakukan terhadap novel “Sehidup Sesurga” yang ditulis Fahd Pahdepie. Bagi yang gemar membaca dan mungkin sedang masa menuju pernikahan ada baiknya untuk membeli buku ini dan membacanya, dijamin ga nyesel deh. Recommended banget pokoknya haha…